Jumat, 07 Januari 2011

Fungsi Partikel No dalam Bahasa Jepang

Ari lagi suka belajar bahasa Jepang lagi (untuk menghilangkan virus JGS hikhikhik), baca-baca dari link yang diinfokan milis tadotsugakuendi sini, lagi yang ari pelajari saat ini tentang partikel no, dan pembahasan yang ari dapat seperti dibawah ini, jangan lupa berkunjung ke sumber blog langsung disini


Partikel no yang akan kita bicarakan di bawah ini termasuk ke dalam kelas Kakujoshi.


a. Partikel no dapat dipakai untuk menggabungkan dua buah nomina. Nomina yang ada sebelum partikel no menjadi kata keterangan bagi nomina yang ada setelah partikel no.

1) Tsukue no ue ni kaban ga aru. [Di atas meja ada tas.]
2) Heya no naka ni dare ka imasu ka? [Di dalam ruangan ada siapa?]
3) Eki no chikaku ni depaato ga arimasu. [Di dekat stasiun ada department store.]
4) Sore wa Wijoyo-san no hon desu. [Itu adalah buku milik Wijoyo-san.]
5) Tanaka-san wa anata no tomodachi desu ka? [Apakah Tanaka-san teman anda?]
6) Watashi no tanjoubi wa rokugatsu itsuka desu. [Ulang Tahun saya tanggal 5 Juni.]
7) Koko wa Nihongo no senmon gakkou desu. [Di sini adalah sekolah jurusan Bahasa Jepang.*]
8) Otoko no ko mo onna no ko mo oozei imasu. [Anak laki-laki dan anak perempuan pun banyak.]
9) Kouen ni wa bara no hana ga saite imasu. [Di taman, Bunga Mawar bermekaran.]
10) Senshuu no doyoubi ni Jakaruta e ikimashita. [Sabtu minggu lalu,saya pergi ke Jakarta.]
11) Kyou no jugyou wa nan ji kara nan ji made desu ka? [Pelajaran hari ini dari jam berapa sampai jam berapa?]
12) Watashi wa kyonen no juugatsu ni Nihon e kimashita. [Saya pada bulan Oktober tahun lalu tiba di Jepang.]


b. Partikel no dapat dipakai untuk menggabungkan dua bagian kalimat. Bagian kalimat yang ada sebelum partikel no menjadi keterangan bagi bagian kalimat yang ada setelah partikel no. Fungsi partikel no ini hampir sama dengan fungsi partikel no pada bagian a. Namun, partikel no pada bagian b ini dalam pemakaiannya bisa diganti dengan partikel ga.

1) Uta no jouzu na hito wa Yokoyama-san desu.
>> Uta ga jouzu na hito wa Yokoyama-san desu.
[Orang yang pandai bernyanyi itu adalah Yokoyama-san. ]

2) Watashi no ikitai kuni wa Amerika desu.
>> Watashi ga ikitai kuni wa Amerika desu.
[Negara yang ingin saya kunjungi adalah Amerika.]


c. Partikel no dapat dipakai untuk menyatakan perbandingan seperti pada kalimat-kalimat berikut:

1) Jakaruta no hou ga Bandung yori ookii desu. [Dibanding Bandung, Jakarta lebih besar.]
2) Kanji no hou ga hiragana yori muzukashii. [Dibanding Hiragana, Kanji lebih sulit.]
3) Amir-san no hou ga Ali-san yori Nihongo ga jouzu desu.


d. Partikel no dapat dipakai untuk menyatakan contoh atau perumpamaan seperti pada contoh kalimat-kalimat berikut.

1)* Kodomo no you ni nakimashita. [Mulai menangis seperti anak kecil.]
2) Nihonjin no you ni Nihongo o hanashimasu.[Berbicara seperti orang Jepang.]

e. Partikel no dapat dipakai untuk menyatakan sebab-sebab, alasan atau tujuan dilakukannya/terjadinya sesuatu.

1) Byouki no tame ni kaisha e ikemasen deshita. [Karena sakit Saya tidak bisa pergi ke kantor.]
2) Eigo no benkyou no tame ni gakkou e ikimashita. [Saya pergi ke sekolah untuk belajar Bahasa Inggris.]


f. Partikel no dapat dipakai untuk menyatakan benda atau barang yang dimiliki.

1) Kono kamera wa Amir-san no desu. [Kamera ini milik Amir-san.]
2) Kore wa anata no desu ka? [Apakah ini milik anda?]

g. Partikel no dapat dipakai untuk menggantikan orang atau benda.

1) Jakaruta e iku no wa Amir-san dake desu. [Yang pergi ke Jakarta cuma Amir-san saja.]
2) Takai no mo yasui no mo arimasu. [Yang mahal ada, yang murah pun ada.]

h. Partikel no dapat dipakai untuk mengubah verba menjadi nomina.
1) Kanji o yomu no wa muzukashii. [Membaca kanji susah.]
2) Kaeru no wa itsu desu ka?

Untuk kasus 'koto dan 'no' yang hampir mirip maknanya itu misalnya..
Watashi ga anata wo aishiteru koto wa Kamisama ga shitte iru.
Watashi ga anata wo aishiteru no wa Kamisama ga shitte iru.
>> Tuhan tahu ku cinta kau
*mirip lagunya BCL yes..



Selain sebagai kakujoshi, partikel no dipakai juga sebagai shuujoshi.


Shuujoshi dipakai pada akhir kalimat atau pada akhir bagian-bagian kalimat (bunsetsu) untuk menyatakan perasaan pembicara seperti rasa haru, larangan dan sebagainya (Tadasu, 1989: 143-144).


Shuujoshi ialah partikel-partikel yang dipakai pada bagian akhir kalimat untuk menyatakan pertanyaan, rasa heran, keragu-raguan, harapan atau rasa haru pembicara seperti partikel ka, na, ne dan sebagainya. [Bunkachou, 1978: 29]. Partikel yang termasuk shuujoshi yang sering dipakai dalam pemakaian Bahasa Jepang sehari-hari yakni partikel-partikel ka, kashira, kke, na/naa, ne/nee, no, sa, tomo, wa ya, yo, ze dan zo.

Dalam dua defenisi yang telah dikemukakan di atas disebutkan bahwa shuujoshi di antaranya dipakai untuk menyatakan suatu perasaan [kandou] yang dirasakan pembicara pada waktu mengucapkannya. Fungsi shuujoshi seperti ini dimiliki juga oleh kelas kata interjeksi [kandoushi]. Sehingga ada juga yang menyebut shuujoshi ini dengan istilah kandoujoshi.



Partikel no yang termasuk shuujoshi dipakai pada akhir kalimat untuk menyatakan hal-hal sebagai berikut.

a. Partikel no dipakai untuk menyatakan keputusan atau ketegasan pembicara.
1) Kare wa totemo shinsetsu na no. [Dia sangat ramah lho.]*
2) Mou ii no. [Sudahlah.]
3) Iie, chigau no. [Tidak, bukan begitu.]*

Partikel no pada kalimat di atas, dalam ragam bahasa wanita dapat ditambah partikel yo sehingga menjadi no yo.

1) Kare wa totemo shinsetsu na no yo.
2) Mou ii no yo.
3) Iie, chigau no yo.

b. Partikel no dapat dipakai untuk menyatakan kalimat tanya.
1) Doushita no? [Ada apa??]
2) Doushite tabenai no? [Kenapa tidak makan?]
3) Nani o shiteru no? [Sedang melakukan apa?]

-
Sumber:
Gramatika Bahasa Jepang Modern
Seri B
Sudjianto
Kesaint Blanc, 2000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar